Jumat, 11 Agustus 2017

ANATOMI DAN FUNGSI MATA

Pendahuluan
Secara garis besar anatomi dan fisiologi mata dibagi menjadi empat kelompok yaitu kelopak mata, rongga orbita, bola mata dan sistem saluran air mata (lakrimal)

Kelopak mata
Kelopak mata mempunyai fungsi:
Dalam keadaan menatap melindungi bola mata terhadap trauma dari luar yang bersifat fisik atau kimiawi. Dapat rmembuka diri untuk memberi jalan masuk bagi sinar kedalam bola mata yang dibutuhkan untuk penglihatan. Pembasahan dan pelicinan seluruh permukaan bola mata terjadi karena pemerataan air mata dan sekresi berbagai kelenjar sebagai akibat gerakan buka tutup kelopak mata. Kedipan kelopak mata sekaligus menyingkirkan debu yang masuk.
Dari luar kedalam kelopak mata terdiri atas kulit, jaringan longgar, jaringan otot tarsus, fasia dan paling dalam konjungtiva. Membuka dan memnutup kelopak mata dilaksanakan oleh otot-otot tertentu dengan persarafan masing-masing. Menutup mata adalah pekerjaan otot orbikular yang dipersarafi saraf fasial (N.VII). Otot orbikular jalannya melingkari celak kelopak mata dan bagian yang letaknya didalam kelopak mata berfungsi untuk mengedipkan mata.
Membuka  mata dikerjakan  otot levator palpebra yang dipersarafi saraf okulomotrorius (N.III). Otot ini menempel pada batas atas tarsus dan pada kulit dibagian tengah kelopak mata atas. Disamping itu kita masih mengenali otot-otot Muller yang merupakan lapisan otot polos dengan insersi pada batas proksimal tarsus.
Walaupun merupakan lapisan dalam kelopak mata, konjungtiva menduduki tempat yang agak khusus, karena meluas dan juga melapisi bola mata bagian luar. Konjungtiva terdiri atas tiga bagian yaitu konjugtiva palpebra yang merupakan lapisan terdalam kelopak mata atas, konjungtiva bulbar melapisi bola mata bagian luar dan konjugtiva forniks merupakan suatu lipatan peralihan konjungtiva palpebra ke konjungtiva bulbar.

Rongga Mata
Rongga orbita merupakan suatu rongga yang dibatasi dinding tulang dan terbentuk sebagai piramida besisi empat dengan puncaknya menuju ke foramen optik. Dinding lateral jalannya divergen dari belakang kemuka, dibagian belakang daripada rongga orbita didapatkan tiga lubang yaitu:
  • Foramen optik yang memberi jalan kepada saraf optik dan arteri oftalmik.
  • Fissura orbita superior yang dilalui oleh vena oftalmik, saraf-saraf untuk otot-otot mata dan cabang pertama saraf trigeminal.
  • Fissura orbita inferior dilalui saraf maxila dan arteri infra orbita.
Sekitar tulang orbita didapatkan ruangan-ruangan seperti rongga hidung dan beberapa sinus yaitu sinus etmoidal, sfenoidal, frontal dan maksila. Isi rongga orbita atas bola mata dengan saraf optik, otot penggerak bola mata, kelenjar air mata, pembuluh darah, saraf, lemak dan fasia. Periosteum dinding rongga orbita (periorbita), juga menutup lubang rongga orbita sebagai dinding depan dan berjalan dari tepi rongga orbita kearah kedua tarsus dan kedua ligamentum kantus lateral dan medial, dengan demikian membentuk septum orbita. Saraf orbita bersifat motorik dan sensorik. N.III, IV, dan N. VI adalah motorik dan mempersarafi otot penggerak bola mata. Saraf sensorik adalah cabang pertama dan kedua N.V. Ganglion siliar terletak disebelah luar saraf optik dan menerima serabut-serabut motorik N.III, sensorik N.V dan simpatik. Rongga orbita tidak mengandung pembuluh atau kelenjar limfa.

Bola mata
Bola mata terdiri atas dinding bola mata dan isi bola mata. Dinding bola mata terdiri atas sklera dan kornea. Sklera sebagai dinding bola mata merupakan jaringan yang kuat, tidak bening, tidak kenyal dan tebalnya kira-kira 1 mm. Dibagian belakang saraf optik menembus sklera dan tempat tersebut disebut kribosa. Bagian luar sklera berwarna putih dan halus dilapisi oleh kapsul tenon dan dibagian depan oleh konjungtiva. Diantara stroma sklera dan kapsul tenon terdapat episklera. bagian dalamnya berwarna colat dan kasar dihubungkan dengan koroid oleh filamen-filamen jaringan ikat yang berpigmen, yang merupakan dinding luar ruangan suprakoroid.
Dinding bolamata bagian depan adalah kornea yang merupakan jaringan yang jernih dan bening bentuknya hampir sebagai lingkaran dan sedikit lebih lebar pada arah transversal (12 mm) daripada arah vertikal. Batas kornea dan sklera disebut limbus, kornea tebalnya 0.6-1.0 mm terdiri atas lima lapisan yaitu epitel, membran bowman, stroma. membran descemet dan endotel. Kornea tidak mengandung pembuluh darah, jernih dan bening, selain sebagai dinding juga sebagai media penglihatan. Kornea dipersarafi oleh N.V.

Isi bola mata
Isi bola mata terdiri atas uvea, retina, badan kaca dan lensa. Walaupun dibicarakan sebagai isi, sesungguhnya uvea merupakan dinding kedua bola mata yang lunak, terdiri atas tiga bagian yaitu iris, badan siliar dan koroid. Iris merupakan membran yang berwarna, berbentuk sirkuler, menggantung dibelakang kornea di depan lensa.
Ditengah iris terdapat lubang yang dinamakan pupil, yang mengatur banyak sedikit-nya cahaya yang masuk ke dalam mata. Iris berpangkal pada badan siliar dan memisahkan bilik mata depan dengan bilik mata belakang. Permukaan depan iris warnanya sangat bervariasi dan mempunyai lekukan-lekukan kecil terutama sekitar pupil yang disebut kripti. Struktur iris terdiri atas jaringan ikat yang menyerupai busa dan mengandung sel-sel pigmen, serabut-serabut otot dan banyak pembuluh darah dan saraf. Jaringan otot terdiri atas sfingter pupil  yang dipersarafi aoleh saraf simpatik. badan siliar dimulai dari basis iris ke belakang samapai koroid yang terdiri atas otot-otot siliar dan proses siliar.

Sistim saluran air mata (lakrimal)
Sistim saluran air mata terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian sekresi yang memproduksi adalah kelenjar air mata dan bagian ekskresi yang memberi jalan kepada air mata ke dalam rongga hidung. Kelenjar air mata terletak di daerah supero-lateral rongga orbita. Sepanjang forniks terdapat juga kelenjar-kelenjar yang sangat kecil dinamakan kelenjar Krause. Bagian ekskresi terdiri atas pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal dan duktus nasolakrimal.

Jumat, 04 Agustus 2017

ANATOMI DAN FUNGSI KULIT : Lapisan-lapisan kulit

Anatomi
Kulit merupakan pembungkus yang elastik yang melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan.  Kulit juga merupakan alat tubuh yang terberat dan terluas ukuran-nya, yaitu 15 persen dari berat tubuh dan luasnya 1,50-1,75 m². Rata-rata tebal kulit 1-2 mm. Paling tebal (6 mm) terdapat di telapak tangan dan kaki dan kulit paling tipis di (0,5 mm) terdapat di penis. Kulit terdiri atas tiga lapisan pokok yaitu epidermis, dermis atau korium dan jaringan subkutan atau subkutis.

Epidermis
Epidermis terbagi atas empat lapisan yaitu
  1. Lapisan basal atau stratum germinativum
  2. Lapisan malpighi atau stratum spinosum
  3. Lapisan granular atau stratum granulosum dan
  4. Lapisan tanduk atau stratum korneum
Pada telapak tangan dan kaki terdapat lapisan tambahan di atas lapisan granular yaitu stratum lusidum atau lapisan sel-sel jernih. Lapisan basal terdiri atas satu lapis sel-sel yang kuboid yang tegak lurus terhadap dermis. Didalam sel-sel terdapat sitoplasma yang basofilik dengan inti yang besar , lonjong dan berwarna hitam. Sel-sel basal ini tersusun sebagai tiang pagar (palisade).

lapisan basal merupakan lapisan paling bawah dari epidermis dan berbatas dengan dermis. Dalam lapisan basal terdapat juga melanosit. Melanosit adalah sel dendritik yang membentuk melanin. Melanosit berasal dari bagian neural embrio. Melanin berfungsi melindungi kulit terhadap sinar matahari. Semua ras mempunyai jumlah melanosit yang sama. Perbedaan warna kulit tergantung pada kegiatan melanosit.

Lapisan malpighi merupakan lapisan epidermis yang paling tebal dan kuat. Terdiri dari sel-sel poligonal yang di lapisan atas menjadi lebih gepeng. Sel-sel mempunyai protoplasma yang menonjol yang terlihat seperti duri-duri. 

Lapisan granular terdiri dari satu sampai empat baris sel-sel berbentuk intan, berisi butir-butir (granul) keratohialin yang basofilik. Lapisan sel-sel jernih atau stratum lusidum terdiri dari satu lapis sel-sel tanpa inti.

Lapisan tanduk terdiri dari 20-25 lapisan sel-sel tanduk tanpa inti, gepeng, tipis dan mati. Pada permukaan lapisan ini sel-sel mati terus menerus terkelupas tanpa terlihat. Histologi selaput lendir adalah sama dengan kulit tetapi tidak mengandung lapisan granular dan lapisan tanduk kecuali di dorsum lidah dan palatum.
Epidermis mengandung juga
  • Kelenjar ekrin
  • Kelenjar apokrin
  • Kelenjar sebaseus
  • Rambut dan
  • Kuku
Kelenjar keringat ada dua jenis yaitu ekrin dan apokrin. Fungsinya mengatur suhu, menyebabkan panas dilepaskan dengan cara penguapan. Kelenjar ekrin terdapat di semua daerah di kulit, tetapi tidak terdapat di selaput lendir. Seluruhnya berjumlah antara 2 sampai 5 juta. Terbanyak terdapat di telapak tangan. Sekretnya cairan jernih, kira-kira 99% mengandung klorida, asam laktat, nitrogen dan zat lain. 
Kelenjar apokrin adalah kelenjar keringat besar yang bermuara ke folikel rambut, terdapat di ketiak, daerah anogenital, puting susu dan areola. Kelenjar sebaseus terdapat di seluruh tubuh kecuali di tapak tangan, tapak kaki dan punggung kaki. Terdapat banyak di kulit kepala, muka, kening dan dagu. Sekretnya berupa sebum dan mengandung asam lemak, kolesterol dan zat lain.

Rambut
Rambut terdapat diseluruh kulit kecuali di tapak tangan, tapak kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan dan kaki, penis, labia minora dan bibir. Ada dua jenis rambut yaitu rambut terminal dan rambut velus. Rambut terminal dapat panjang atau pendek, sedangkan rambut velus pendek, halus dan lembut. Fungsi rambut melindungi tubuh terhadap pengaruh-pengaruh buruk misalnya alis mata melindungi mata agar keringat tidak mengalir ke mata, sedangkan bulu hidung (vibrissae) menyaring udara. Rambut juga berfungsi sebagai pengatur suhu, pendorong penguapan keringat dan sebagai indera peraba yang sensitif.
Rambut terdiri dari akar yang terdiri dari sel-sel tanpa keratin. Batang rambut terdiri dari bagian ranbut yang muncul dari permukaan kulit. Akar dan bagian bawah kandung rambut mengandung sel-sel matriks rambut. Bagian dermis yang masuk kedalam kandung rambut disebut papil. Melanosit yang terdapat dibagian atas kandung-rambut menghasilkan pigmen yang memberi warna pada rambut.

Kuku
Kuku merupakan lempeng yang terbuat dari sel tanduk yang menutupi permukaan dorsal ujung jari tangan dan kaki. Lempeng kuku terdiri dari tiga bagian yaitu pinggir bebas, badan dan akar yang melekat pada kulit dan dikelilingi oleh lipatan kulit lateral dan proksimal. Fungsi kuku menjadi penting waktu mengutip benda-benda kecil.

Dermis
Dermis atau korium merupakan lapisan dibawah epidermis dan diatas jaringan subkutan. dermis terdiri dari jaringan ikat yang di lapisan atas terjalin rapat (pars papilaris), sedangkan di bagian bawah terjalin lebih longgar (pars reticularis). Lapisan pars reticularis mengandung pembuluh darah , saraf, rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus.

Jaringan subkutan (subkutis atau Hipodermis)
Jaringan subkutan merupakan lapisan yang langsung dibawah dermis. Batas antara jaringan subkutan dan dermis tidak tegas. Sel-sel yang terbanyak adalah liposit yang menghasilkan banyak lemak, jaringan subkutan mengandung saraf, pembuluh darah dan limfe, kandung-rambut, dan di lapisan atas jaringan subkutan terdapat kelenjar keringat. Fungsi jaringan subkutan adalah penyekat panas, bantalan terhadap trauma, dan tempat penumpukan energi.

Fungsi
Kulit mempunyai fungsi bermacam-macam untuk menyesuaikan tubuh dengan lingkungan. Fungsi kulit adalah sebagai berikut:

  1. Pelindung
  2. Pengatur suhu
  3. Penyerap
  4. Indera perasa
  5. Faal pengetahan (Faal sekretori)
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan warna kulit adalah sebagai berikut:
  1. Pigmen karoten pada lemak subkutan yang menyebabkan warna kekuningan.
  2. Oksigenasi Hemoglobin
  3. Melanin : diproduksi oleh melanosit dilapisan basal, terdapat dalam vesikel melanosum, tergantung pada individu, sinar matahari dan ras.